Follow Me

Thursday, October 6, 2016

Mengingat Lagi Nikmat yang Terlupakan

#blogwalking

Bismillah.

health

Sehat itu nikmat yang sangat mahal ya, hanya ami sering lupa, tak dijaga..
Sehat itu nikmat yang teramat besar ya, hanya ami sering lupa, tak disyukuri..
Jangan sampai ami baru menyadari betapa berharga dan nikmatnya sehat ketika sakit mulai terasa..
Ga harus nunggu itu dulu kan mi?
-Tulisan teh Ami, Semalam di IGD

Di link asli tulisan lengkap, di atas paragraf kutipan, ada kisah nyata yang dirangkai pemilik blog. Tulisan lama yang ditemukan katanya, tertanggal 31 Januari tahun lalu, ditulis dini hari di IGD sebuah rumah sakit. Baca lengkapnya di link di atas ya..

*** 

Kau tahu syarat supaya manusia tidak merugi? Beriman, beramal sholeh, saling menasihati dalam kebenaran, saling menasihati dalam kesabaran. Tentang saling menasihati, kali ini aku menemukan nasihat yang mengingatkan tentang nikmat sehat lewat tulisan. Di lain waktu lewat pengajian yang tanpa sengaja aku hadiri. Di momen yang lain lewat video di dunia maya, lewat sms/pesan seorang teman, lewat status medsos orang terkenal, lewat senyum seorang asing, atau bahkan lewat kisah fiksi yang meluas dari mulut ke mulut.

Yang mana yang lebih sering menjadi media pengingatmu? Aku.. mungkin saat-saat ini lebih lewat tulisan. Mungkin karena saat ini aku lebih memilih di depan layar ketimbang di balik kain hijab pengajian umum. Ah.. aku jadi ingat pengajian Kang Rendy, yang sering menyindir para pendengar dunia maya, karena lebih suka diam-diam download daripada datang secara fisik ke majelis ilmu.

Jadi kemana-mana ya bahasannya? Hanya ingin menegaskan lagi, iman dan amal shalih tidak cukup membuat kita terhindar dari rombongan manusia yang merugi. Perlu ada transaksi nasihat, ceilah bahasanya, saling menasihati, saling mengingatkan, dalam kebenaran dan kesabaran. Kenapa? Karena Allah fitrahkan manusia sebagai makhluk sosial, tidak bisa shalih sendiri. Jadi ingat kisah ashabul kahfi, berapa orang? Tiga dan satu ekor anjing? Lima dan satu ekor anjing? Tujuh dengan satu ekor anjing? Bukan.. bukan itu intinya! Biarlah jumlah mereka, Allah yang Maha Mengetahui, yang harus kita ambil pelajarannya bukan jumlah mereka. Tapi tentang keimanan dan perjuangan mereka mempertahankan iman mereka. Sehingga bahkan tidur mereka, Allah yang mengaturnya (18:17).

Jadi kemana-mana ya bahasannya? Hanya ingin menegaskan lagi, jangan mengeluh. Karena ada begitu banyak nikmat untuk disyukuri. Termasuk nikmat sehat yang sering terlupakan. Termasuk nikmat berdetaknya jantung, lambung yang mencerna, dll, dsb, dst.

Kusudahi tulisan ini dengan doa. Allahumma a-'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika. Aamiin.

See you soon^^

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya