Follow Me

Friday, October 28, 2016

Feeling Blessed

Bismillah.

Hanya ingin berbagi, apa yang membuatku feeling blessed. Salah satu nikmat yang entah mengapa akhir-akhir ini hadirnya terasa begitu menyentuh. *mungkin karena diri sedang buruk menjalin ukhuwah hehe.

rasanya? mungkin seperti berada di taman bunga, betapa dikelilingi bunga-bunga jelita, membuatku merasa ikut cantik^^

Nikmat berada di antara orang-orang sholeh. Ini yang ingin aku bicarakan. 

Mungkin kau merasa aku lebay, berlebihan, tapi ini yang aku rasakan. Sekedar terhubung lagi dengan kawan sholihah yang lama tak jumpa, somehow menimbulkan kaca di bola mataku. Betapa sekedar sapaan mereka, efeknya sangat besar untukku. Betapa sekedar sapaan mereka menjadi pengingat untukku, menjadi bara yang menghangatkan hati yang telah lama beku.


Nikmat berada di antara orang-orang sholeh. Ini yang ingin aku bicarakan.

Mungkin benar, aku sendang sensitif. Aku memang seperti ini. Sekedar tanya kabar dari Paman, yang lama tak bertemu, kemudian di akhiri dengan doa dan pengingat agar menjaga kesehatan. Cuma itu. Terkesan cuma itu. Tapi berhasil menghangatkan kedua mataku, meski jujur cuaca di Bandung sedang dingin-dinginnya karena frekuensi hujan. Lewat pertanyaan 'basa-basi' mereka, aku dibuat teringat, bahwa ada banyak yang peduli keadaanku, yang mengkhawatirkan kesehatanku. Mungkin sekedar basa-basi, pertanyaan default, bertanya kabar, tapi aku rasa itu cukup untuk membuatku feeling blessed.

Nikmat berada di antara orang-orang sholeh. Ini yang ingin aku bicarakan.

Kau mungkin akan tertawa melihat rupaku saat ini. Heran, aneh. Bagaimana bisa menulis tentang ini, meninggalkan jejak jejak air di wajahmu, Bell? Hehe. Entahlah. Aku... aku sedang sensitif. Dan aku harap aku selalu sensitif tentang ini, tentang nikmat-nikmat yang begitu halus Allah kirimkan padaku setiap hari, setiap detiknya. Betapa... betapa indahnya kalau aku bisa menjadi salah satu hamba-Nya yang pandai bersyukur. Karena jujur, aku ragu.. ragu.. tentang diriku, yang seringkali buta akan nikmat-Nya, bukan buta, lebih tepatnya membuta. Menutup mata. Allah... sungguh Engkau Maha Tahu betapa lemah dan hina hamba.

***

Aku bisa saja meneruskan tulisan ini mengharu biru, bermellow ria, tapi izinkan aku berhenti di sini. Jangan berlebihan, orang-orang akan salah sangka tentang diriku. Kau, ya.. kamu.. jangan sok tahu tentang diriku. Sesungguhnya hanya Allah yang tahu betul celah sudut diriku, seluk beluk hatiku. I'm feeling blessed, and nothing can't even express this feeling but a hamdallah.

Alhamdulillah 'ala kulli hal.

Sampai jumpa lagi! Nanti, besok, atau lusa. In syaa Allah.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya