Follow Me

Monday, October 31, 2016

Pesan Tierra pada Moon

#fiksi

Bismillah. 

tierra dan moon, bumi dan bulan

Moon merasa aneh, karena dua kalimat yang serupa tapi tak sama, memberikan dua efek yang jauh berbeda.

Yang pertama rasanya seperti duri di dalam daging, menusuk-nusuk, sakit. Mungkin karena kalimat tadi ditangkap otak Moon sebagai sebuah prasangka. Prasangka yang tidak bertemu dengan realita Moon.

Yang kedua rasanya seperti segelas air yang tumpah ke tanah gersang, sejuk, menenangkan. Mungkin karena kalimat tadi ditangkap otak Moon sebagai doa. Doa agar kalimat tersebut kelak bertemu dengan realita Moon.

Ini kisah tentang kalimat kedua.

***

Moon, seperti namanya, Moon seperti Bulan. Bulan yang tidak memiliki cahaya, namun bisa memantulkan cahaya dari sumber cahaya di dekatnya, Matahari.

Moon, seperti namanya, Moon seperti Bulan. Bulan yang memiliki dua sisi, sisi yang terlihat terang oleh Bumi, juga sisi yang gelap, yang tidak terlihat oleh Bumi.

Moon, seperti namanya, Moon seperti Bulan. Bulan tahu Bumi adalah sahabat terbaiknya, dan ia selalu nyaman berada di sekeliling Bumi. Namun hal itu tidak menjadikan Moon bersedia menunjukkan sisi gelapnya pada sahabat terdekatnya, pada keluarga terdekatnya.

Moon, masih sama. Seperti Bulan, yang sisi gelapnya ia sembunyikan dengan rapat-rapat. Bukan tidak percaya pada sahabatnya, hanya saja....

Sebuah pesan masuk ke inbox Moon, ragu Moon membukanya. Pesan itu dari sahabat Moon, sahabat yang sudah bertahun-tahun Moon hindari, karena Moon merasa buruk rupa berada di sampingnya. Tierra.
"Moon punya jiwa yang kuat, aku yakin Moon pasti bisa melalui semuanya"
- Tierra +628xxxxxxxxxx
Setitik air membasahi ujung mata Moon, membuat Moon bergumam kecil.

"Tierra juga, semoga Allah melindungi Tierra, memeluk Tierra saat Tierra merasa segala hal berjatuhan. Semoga ujian yang sekarang kita rasakan dan alami, menjadikan kita mendekat pada Allah, dan bukan sebaliknya. Amin."

The End.

***

PS: Terinspirasi dari quote Salim A. Fillah dalam bukunya Dalam Dekapan Ukhuwah, "Setiap orang ibarat bulan... memiliki sisi kelam, yang tak pernah ingin ia tunjukkan pada siapa pun. Pun sungguh cukup bagi kita memandang sejuknya permukaan bulan, pada sisi yang menghadap ke bumi."

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya