Bismillah.
dari satu mentari pagi |
***
Semangat yang mengalami mekar dan layu
Hei, apa kabar semangat? Apakah kamu masih kuncup, sudah mekar, atau justru sedang layu dan hampir mati? Aku suka pilihan diksi "tumbuh", tapi somehow, aku lebih memilih metafora bunga ketimbang metafora tumbuhan. Karena tanaman akan selalu tumbuh, kalau berhenti? Ya sudah berhenti. Tapi bunga berbeda, bunga itu rotasi hidupnya selalu begitu kuncup-mekar-layu. Berganti musim, berganti pula bunga yang mekar, bergantian.
Semoga semangatku, dan semangatmu, untuk menjalani hidup yang diridhoi Allah, selalu muncul lagi, lagi dan lagi. Tumbuh. Meski pernah layu. Kau hanya perlu memekarkan lagi kuncup semangat yang lain. Cari motivasi baik dari dalam diri maupun dari luar, kemudian mekarkan kembali semangatmu.
Semoga semangatku dan semangatmu, tidak pernah kalah besarnya, daripada tantangan yang semakin hari semakin tumbuh besar dan kompleks. Semangat tumbuh kembang, mekar.
Nama pena, inisial
Hal kedua yang membuatku tersenyum kemudian tertarik untuk menampilkan gambar di atas, di sini. Nama pena dan inisial baru hehe. Hebat, aku jadi malu karena masih pakai nama pena ini. Kalian liat ga? RA.Y, nama inisial, bisa juga nama pena. Kalau aku inisial IK, singkatan dari apa? Ilmu dan Kreatifitas hehe, bukan, tapi Isabella Kirei.
Jujur masih kepikiran ganti nama pena, tapi sebagian hati merasa sudah nyaman dengan nama pena itu. Kalau inisial, sebenarnya IK selalu mengingatkan aku dengan divisi Ilmu dan Kreativitas. Divisi tempat aku mulai belajar banyak hal. Jadi kangen sama Mba Cumi^^ *malah curcol.
***
Sampai jumpa di lain waktu~ in syaa Allah.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya