Follow Me

Saturday, May 11, 2019

Bukan Cuma Khatam

Bismillah.

Salah satu budaya yang baik di bulan Ramadhan adalah mengkhatamkan Quran.



Ayat tentang ramadhan terletak di Al Baqarah ayat 185, syahru ramadhanalladzi unzila fihil quran. Bulan Ramadhan istimewa karena di bulan ini Al Quran diturunkan. Selanjutnya ayat tersebut menjelaskan tentang Quran sebagai huda, bayyinah minal huda, dan bayyinah minal furqan.

Pertama Al Quran sebagai petunjuk untuk semua manusia, ya semua manusia bukan cuma untuk orang islam, dan bukan hanya untuk bangsa arab.

Kemudian Al Quran sebagai bukti atas petunjuk, bukti-bukti nyata bahwa Al Quran adalah petunjuk untuk manusia. Mulai dari ayat-ayat yang sangat terhubung dengan kehidupan pribadi, ayat-ayat terkait sains, juga bukti dari segi struktur dan angka. Bukti bahwa Al Quran adalah kalam Allah, bukan karangan manusia, ada di dalam Al Quran itu sendiri. Jika kita mau memikirkan ayat-ayatnya, mentadabburi ayat-ayatnya, serta berkontemplasi dari ayat-ayat tersebut, kita akan menemukannya.

Dan yang terakhir, Al Quran sebagai bukti atas pemisah, pemisah apa? Pemisah antara kebenaran dan kebathilan, pemisah yang halal dan yang haram, pemisah antara jalan yang sesat dan jalan yang lurus, dll. [1]

Karena itu, kita dianjurkan untuk berkenalan dan melakukan "pendekatan" ulang di bu/lan Ramadhan. Bagaimana agar interaksi dengan Al Quran tidak hanya mengkhatamkan membacanya? Berikut ini pilihan aktivitas dengan Quran,

1. Membacanya dengan Tartil

Membaca Al Quran memiliki banyak keutamaan, di hari biasa membaca setiap huruf Al Quran dihitung 10 kebaikan. Di bulan Ramadhan pahalanya dilipatkan dan digandakan. Bahkan yang belum lancar membaca mendapatkan dua pahala.

Yang harus dihindari dalam membaca Al Quran adalah membaca dengan terburu-buru. Allah berfirman dalam QS Al Muzzammil, warattilil qurana tartila, dan bacalah Quran dengan tartil. Perlahan dan sesuai kaidah tajwidnya. Saat kita terburu-buru membaca Al Quran, seringkali kita salah dalam membacanya. Selain itu, dengan membaca perlahan dapat memberikan kita kesempatan untuk memahami ayat-ayatnya.

2. Menyimak bacaan Al Quran

Uniknya Al Quran, mendengarkannya juga mendatangkan pahala. Dalam perjalanan menuju tempat kerja, atau saat sedang mempersiapkan makanan berbuka, cobalah mendengarkan Al Quran. Menyimak Al Quran dapat melembutkan hati. Mata kita terhubung langsung dengan otak, sedangkan telinga terhubung dengan hati. Melatih telinga kita untuk mendengarkan Al Quran dan hal yang baik-baik akan memberi pengaruh yang baik untuk 'kehidupan' hati kita.

3. Membaca Terjemahan Al Quran

Terutama bagi kita yang belum bisa bahasa arab, terjemahan bisa memberikan sedikit gambaran tentang ayat-ayat yang kita baca. Dengan membaca terjemahan Al Quran, kita bukan hanya membaca dengan lidah. Tapi kita membaca dan mengetahui artinya.

4. Mendengarkan atau Membaca Penjelasan/Tafsir Al Quran

Terjemahan saja tidak cukup. Kita perlu juga mendengarkan dan membaca penjelasan atau tafsir Al Quran. Pemahaman kita tentang sebuah ayat akan meningkat dengan melakukan ini. Dan itu membuat kita semakin dekat dengan Al Quran. Pun saat kita membacanya dalam shalat, kita lebih mudah untuk menghayati setiap ayat yang dibaca.


5. Mendengarkan atau Membaca Tentang Mu'jizat Al Quran

Apa bedanya dengan poin sebelumnya? Jika sebelumnya adalah tentang konten dari Al Quran, yang ini lebih fokus pada apa yang membuat Al Quran amazing. Mendengarkan dan membaca tentang mu'jizat Al Quran akan membuat hati kita puas dan lebih mantap, bahwa memang Al Quran diturunkan oleh Allah.

6. Menghafal dan Mengulang Hafalan Al Quran

Ada banyak keutamaan menghafal Al Quran, salah satunya menjadi keluarga Allah di dunia, juga berkesempatan memberikan jubah kehormatan pada orangtua di akhirat nanti. Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk menghafal dan mengulang hafalan. Berapapun usiamu, apapun pekerjaanmu, dimanapun kamu berada, kamu mulai bisa menghafal. Kuatkan tekad, buat rencana 'kecil', luangkan waktu, lalu menghafal-lah, jangan lupa berdoa agar Allah mudahkan dan berkahi prosesnya.

7. Mempelajari dan Mengajarkan Al Quran

“Khoirukum man ta’allamal-qur`aana wa ‘allamahu.” (HR Bukhari no. 5027) “Yang terbaik di antara kamu adalah orang yang mempelajari Al Quran dan kemudian mengajarkannya.”

Belajar dan mengajarkan baca 'a ba ta'. Belajar dan mengajarkan bahasa arab agar dapat memahami Al Quran. Belajar dan mengajarkan tafsir dan penjelasan ayat-ayat quran.

***

Ada ide lain? Saya ingin menambahkan membuat jurnal quran, tapi merasa ingin mencukupkan di nomor tujuh agar ganjil. Hehe.

Semoga Ramadhan ini kita memperbanyak kuantitas dan kualitas interaksi dengan quran. Semoga kita bukan cuma membudayakan khatam quran, tapi juga membudayakan interaksi lain dengan quran di Bulan Ramadhan.

Have a nice Ramadhan~ Have a barakah Ramadhan, with quran^^


Allahua'lam.

Keterangan:

[1] Resume "A Deeper Look" Al Baqarah ayat 184-186 oleh Heru Wibowo, di blog dan sosmed NAK Indonesia

Tulisan ini diikutkan dalam gerakan #Sabtulis (Sabtu Menulis). Gerakan membangun habit menulis, minimal sepekan sekali setiap hari sabtu. Membahasakan gagasan, rinai hati, kisah, puisi, dan apapun yang bisa dieja dalam kata.

Tulisan ini juga diikutkan dalam komunitas #1m1c (Satu Minggu Satu Cerita). Berbagi satu cerita, satu minggu.

2 comments:

  1. masya Allah budaya yg mendatangkan banyak pahala dan kebaikan.. salam kenal yaa masih belum ada ide nih mau nulis ttg budaya apaaa heheheu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal juga. Barusan berkunjung ke blognya, akhirnya dapet juga kan idenya hehe~ semangat blogging^^

      Delete

ditunggu komentarnya