Follow Me

Thursday, December 15, 2016

Favorite Seat: Window Seat

#blogwalking

Bismillah.

salah satu seat di kereta, ini jenisnya, yg buat makan kan ya? namanya apa ya?
*It's difficult to get a window seat while reserving seats, so is happiness/satisfaction in life. 
*While sitting there at window seat, we see things things moving backwards, we start thinking about past/previous memories. 
*If you keep your hands outside window, you may get hurt, same way in life every happiness/opportunity come with responsibility.
"With great power comes great responsibility."
*You feel the air on your face, it gives us peace and a peaceful mind is philosophical.
Life is a journey and Window seats somehow remind us that we still have miles to go
***

Aku selalu suka window seats, kursi di sebelah jendela. Gatau kenapa. Seneng aja, ga bosen, meski udang sering naik kereta, dan jalurnya itu-itu aja. Kalau mobil/bis, aku suka di depan *kl ga malem hari*, soalnya bisa enak ngelihat pemandangan luas di depan. Apalagi bis, kaca depan itu.. ngeliatnya luas, pandangannya luas. Tapi kalau ga bisa di depan, di tengah/belakang, gapapa, asal di window seat hehe.

Ada pengecualian sih. Kalau misal ga sengaja sebelahan sm ikhwan, aku ga suka di window seat -.- makanya, kalau naik kereta, aku suka main ke gerbong restorasi, asiik, numpang makan, bisa buka laptop. Sepi gerbongnya. Atau kalau di bis, aku jarang naik bis, hehe. Makanya, perjalanan paling nyaman itu, kalau bareng mahram.

Aku... berterima kasih banget sama Ayah, Adik dan Ibuku. Ibuku yang protektif, aku jadi belajar untuk ga suka pergi jauh-jauh, ga suka nginep *kecuali acara organisasi*, dll. Ayah sama adikku, yang mau berlelah-letih mengantar anak-kakak perempuannya. Padahal perjalanan purwokerto-bandung itu lumayan melelahkan loh. Apalagi ayah dan adik beneran ke bandung cuma nganterin aku, berangkat pagi, trus dari bandung balik ke purwokerto malemnya. Capenya berlipat-lipat, tapi aku ga bisa nolak untuk dianter. Karena jujur, melakukan perjalanan dengan mahram itu.. nyenengin, nenangin, pokoknya nyaman.

***

Duduk di window seat memang sering membuatku berpikir, mungkin karena pemandangan di balik jendela, mungkin karena perjalanan yang hitungannya lebih dari dua jam, mungkin karena ga ada teman ngobrol, jadi lebih banyak merenungi kehidupan hehe. Perjalanan, memang salah satu bahan untuk menulis, selain membaca buku.

Untukmu, yang suka travelling, ditulis dong.. diisi blognya. *siapa Bell? Siapa aja. Hehe *gilak. Beneran, siapa aja. Aku lagi suka ngingetin orang dua hal, yang satu untuk rajin nulis, yang satu lagi.. ada deh, mau tau aja hehe.

Maaf ya, ga jelas. Kan udah dibilang. Kalau ada hashtag blogwalking, cukup baca sampai sebelum kata baca selengkapnya, atau read more, klik link di kutipan. Udah gitu aja. Yg read more/baca selengkapnya ga perlu di klik. Oke? Sipp. Pinter^^

Bye5!

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya