#blogwalking
Bismillah.
mahasiswa = robot? |
- ungkapan keresahan mahasiswa, tentang mahasiswa, akun di medium-nya
Dapet link tersebut dari sharing seorang teman fb, awalnya ragu ingin baca, tapi Allah menggerakkan hatiku hehe. Membaca tulisan itu membuatku jleb jleb jleb. Isi tulisannya banyak membahas tentang interaksi mahasiswa dengan warga masyarakat sekitar. Ah... malu TT diriku yang acuh, diriku yang cuek, diriku yang susah ramah tamah.
Oh ya, Ini hashtag blogwalking, jadi silahkan meluncur ke link di atas, dan tinggalkan tab ini hehehe.
***
Penulis awalnya cerita, tentang pengalaman ia, dari tahun pertama mahasiswa, sampai tahun ketiga. Bagaimana interaksinya dengan masyarakat meningkat, dari iseng, tanggung jawab, sampai kemudian lepas lagi, jadi mahasiswa ansos lagi. la cerita.. tentang komentar-komentar buruk, yang ia dengar dari hasil interaksinya dengan masyarakat setempat.
Hm.... rasanya ingin meringkuk, karena bisa jadi itu aku salah satunya, mahasiswa, yang cuek bebek, kadang kagok kalau ditanya-tanya masyarakat, baik di angkutan umum, atau di warung makan. Ah... rasanya jleb. Apalagi ada saat saat dimana aku cuma sekedar ingin berinteraksi dengan masyarakat, tanpa pernah benar-benar berinteraksi. Cuma mikir doang, tapi ga dilaksanakan, krn banyak excuse. Jadi inget Bu Irah. Jadi inget Bu Casmirah. Mereka salah satu yang dulu sering berpapasan, tapi ga kusempatkan menyapa atau bertanya.
Sudah ansos, makin ansos. Terkesan sombong. Ga bisa ramah tamah. Susahnya apa sih Bell? wkwkwk. Mungkin memang harus ada projek bulanan atau projek apa lah. Menulis, hasil interaksi dengan masyarakat, meski dengan keterbatasan bahasa, meski dengan keterbatasan topik. Memang akan selalu ada gap, obrolan kita sering ga nyambung, itu wajar. Kita dengan dunia kita, mereka dengan kehidupan mereka. Tapi jembatan tetap harus dibangun, apalagi harusnya mahasiswa itu jadi penggerak, corong suara masyarakat. Ya, ga sih? *hiks. Inget tridarma perguruan tinggi? Yang dulu diajarin di OSKM, apa aja isinya? Gimana itu udah dilaksanain tiga-tiganya?
Astaghfirullah... Maaf. Cuma itu dua kata itu. Mohon ampun pada Allah, karena belum bisa menjadi khalifah yang baik. Memimpin diri aja masih ketar ketir. Makanya kalau belum bisa jadi pemimpin, minimal jadi makmum yang baik. Jadi anggota masyarakat yang baik. Oke? Maaf. Untuk semua masyarakat sekitar, yang sering kena keansosanku. Maaf, karena belum lihai beramah tamah. Hm.. semoga bisa jadi lebih baik. Belajar, belajar. Jangan cuma teori, tapi belajar praktiknya juga.
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya