#SensiMe #bersihbersihdraft
Judulnya, sesuatu yak? Tiba-tiba terfikir percakapan di otakku
A: Ngapain ngasih tahu?
B: Loh, katanya laper? Ga suka tahu? Mau bala-bala?
A: sjafjashjfbdhajfbjdasfj *kesel dan sensi sendiri
Hahahaha. Ga penting ya? Tapi gatau kenapa pengen ditulis, sebelum pindah ke topik sebenarnya, dan kesensian diriku.
***
Alkisah ada satu dua tulisan yang membuat keningku berkerut, trus jemariku gatel ingin komen, "Katanya nggak ngerayain, trus ngapain ngasih tahu?" Jadi konteksnya di situ, bukan 'tahu' kata benda.
Bukan sekali, tapi dua kali, dalam waktu singkat, dari dua tulisan dan penulis yang berbeda. Tentang tanggal lahir. Jadi.. sepanjang aku baca, mereka menuliskan kalau mereka tidak merayakan hari lahir, tapi kok, seolah buat pengumuman gitu kalau mereka lahir pada bulan tertentu tanggal tertentu, kan aneh? Kontradiksi ga sih? Kalau masalah tanggal di fb, ada yang belum setting ke private, aku ga sensi. Aku tahu, ga semua orang paham teknis atur privasi, yasudah, ga ada sensi ke orang-orang tersebut. Tapi ini... pake menuliskan gitu, oke, isi tulisannya hikmah, refleksi dll, tapi memang perlu ya menyebutkan, kalau saya lahir dua pekan lalu, atau tanggal X bulan Y? Perlu ya? Buat apa? Sekedar info? Padahal kan kalau orang lain tahu, mayoritas pasti akan ngucapin selamat pada tanggal tersebut di waktu mendatang? Jadi buat apa? Ngapain ngasih tahu?
Begitulah kesensian-ku.. ga bener. Sempet galau sih, ditulis ga ya, ditulis ga ya. Hahaha. Tapi akhirnya yang menang si sensi, si kalem kalah. Aku tahu... perihal merayakan hari lahir ada banyak perbedaan pendapat, ada yang niatnya bagus, tiap inget hari tertentu tadi jadi ingat Ibu, dan mengucapkan terimakasih Ibu, sudah melahirkan diriku. Bagus kok.. jarang-jarangkan yang gitu? Diriku juga mungkin, ga pernah secara verbal mengucapkan itu.
Begitulah kesensian-ku.. ga bener. Sempet galau sih, ditulis ga ya, ditulis ga ya. Hahaha. Tapi akhirnya yang menang si sensi, si kalem kalah. Aku tahu... itu hak mereka mau nulis apa, di sosmed mereka, di blog mereka, kalau aku sensi, yaudah ga usah dibaca. Tapi aku terlanjur baca hehe. Iya, itu hak mereka, mau promosi alamat rumah mereka, atau nomer hp mereka, aku yang salah, somehow sensi.
Soalnya... *masih ngotot, menurutku memberitahu tanggal lahir, lalu mengatakan kalau kita nggak merayakan itu, semacam kontradiksi. Kalau ga merayakan, trus ngapain ngasih tahu tanggal lahir, biar pembaca tahu, mereka (penulis) lebih tua atau lebih muda dari pembaca? Tapi kan itu ga mesti harus pake tanggal, bisa cuma menulis tahun misalnya. Sama seperti judul, aku merasa aneh, dan bertanya-tanya tujuannya apa? Sekedar info? Semacam iklan lewat atau running teks di bawah berita (inti tulisan)?
***
Aku.. aku ga bilang aku ga bersalah. Aku memang pernah tanpa sengaja, atau mungkin kebawa nafsu, memberitahu seseorang tanggal lahirku, jadi tulisan ini, akan aku balikkan ke diriku. Agar lebih hati-hati. Karena setelah dipikir-pikir, info tersebut ga ada kebutuhan wajib untuk disebar-sebar.
Dari pada memberi info tersebut, aku lebih suka orang-orang kreatif, yang suka ngeles kalau ditanya tanggal lahir. Misal menyebut harinya saja, atau musimnya saja, atau ada deeh, dll.
***
Maaf ya. Padahal aku kira cuma akan jadi draft. Yasudahlah. Anggap saja aku salah, iya salah, karena gitu aja disensi-in. hehe.
Sekali lagi. Maaf... Bye^^
Allahua'lam.
***
Maaf ya. Padahal aku kira cuma akan jadi draft. Yasudahlah. Anggap saja aku salah, iya salah, karena gitu aja disensi-in. hehe.
Sekali lagi. Maaf... Bye^^
Allahua'lam.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya