#blogwalking
Bismillah.
Cek lengkapnya di link ya, rugi kalau ga baca lengkapnya.
“Ya Akhi, ambillah pelajaran dari kami”, ujar seorang pemuda Gaza kepada saya. “Kami dahulu meninggalkan Al Qur’an, maka Allahpun tak mempedulikan kami, membiarkan kami hina di kaki para penjajah itu, terpuruk ternista. Ada yang mencari kemuliaan dengan harta, jabatan, maupun senjata. Tapi semua kian menambah nestapa.”
“Hingga Allah mengaruniakan kepada kami nikmat yang sangat besar. Seorang tua yang lumpuh tubuhnya tapi jernih hatinya, mengajak kami ke masjid, membaca Al Qur’an, memperbaiki tajwid, mengkaji tafsirnya dan mengkaji sirah Rasulillah. Maka kalian lihat orang yang hari itu diketawakan oleh para penenteng senjata tapi tanpa Al Qur’an, hari ini kami bisa berdiri tegak, tersenyum manis, melangkah tegap, semua karena kami kembali bermesra dengan Kalamullah.“
- Salim A Fillah, Dari Gaza ke Gondangdia
Kutipan Kang Akmal Sjafri, masih dari tulisan ustadz Salim A. Fillah, pakai gaya bahasanya ustadz Salim.
“Tuan janganlah heran jika umat ini mencintai Qur’an lebih daripada mencintai hidupnya sendiri”, tulisnya. “Sebab kami hina dan hidup gelap gulita kalau bukan karena Qur’an.”
“Tuan jangan pula heran mengapa bangsa ini mencintai Qur’an, sebab Qur’an-lah yang mengajari kami akan harkat dan martabat kami sebagai manusia, Qur’an pula yang mengajari kami untuk mencintai perdamaian dan mencintai kemerdekaan lebih dari apa pun.”
“Tuan”, pungkasnya, “Jika bukan karena rakyat yang hatinya bersemayam Al Quran, maka nisacya masih ada warna biru di bendera negeri ini.”
- baca lengkapnya di sini
Tulisan aslinya pendek kok, pasti bisa selesai baca. Aku kopas hampir setengah lebih tulisan asli, reblog, meski tanpa fasilitas reblog-nya wp hehe. Masih konservatif, memilih blog yang pertama kali di buat, meski fasilitas daftar bacaannya, masih bermasalah. hehe
***
Anyong! Bye5!
Allahua'la,/
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya