-Muhasabah Diri-
Bismillah.
Ayunan mood, mood swing. Sebelum kita berbicara tentang ayunannya, mari kita telisik definisi dari mood. Menurut kamus Oxford, mood (n) is a temporary state of mind or feeling. Dari definisinya saja, sudah ada kata temporary alias sementara, jadi yang disebut mood itu, bisa berubah-ubah.
swing |
Mood swing adalah proses perubahan mood, bisa dari positif ke negatif, maupun dari negatif ke positif. Di sini, aku ingin menuliskan.. apa saja, yang bisa memicu mood swing pada dirimu?
***
Senyuman tulus seseorang
Senyuman dari seseorang, yang tulus, yang bukan topeng. Bagiku bisa mengubah mood negatif menjadi positif. Pernah suatu hari, aku melihatnya, di gedung matematika, dulu sekali rasanya. Dengan segala kekurangannya, keadaannya, ia tersenyum, padahal bukan padaku. Tapi senyuman tulus itu, seperti menjadi dorongan, dari mood negatif menuju positif.
Dua ekor kupu-kupu yang sedang berkejar-kejaran
Pagi ini, berjalan melalui suatu tempat. Dua ekor kupu-kupu, yang satu lebih kecil dari yang lain. Sepertinya sepasang sejoli, berkejar-kejaran. Aku tidak bisa bohong, mataku tertarik mengikuti ke arah mana mereka pergi, naik, turun, berkelok. Hingga aku terpaksa harus pergi. Aku tidak tahu, apakah yang satu ini memperbaiki mood-ku yang pagi tadi agak ..... Itulah hehe. Semoga saja iya^^
Seorang ibu tua, yang tertidur di trotoar
Ini lanjutan setelah bertemu kupu-kupu. Aku melihat seorang ibu tua, di depan dagangannya, tertidur, di trotoar. Jalanan memang tidak lagi sedingin pagi, cahaya mentari sudah menghangatkan udara sekitar. Tapi jujur, melihat itu.... aku seolah ingin segera pergi. Karena aku tidak bisa melakukan apapun. Sebenarnya aku takut, bukan takut moodku kembali rusak, tapi takut... aku adalah bagian mereka yang begitu acuh pada sekitar. Mereka, yang begitu egois. Diriku, apakah diriku seperti itu?
Rencana yang mendadak gagal
Ini intinya hehe. Rencana, mendadak gagal. Dan mood pagi hari yang seharusnya mekar indah, tiba-tiba seolah dibakar saja, hangus, tinggal kepingan kecil kertas. Siapa yang salah, bukan, bukan siapa yang salah. Tak ada yang salah. Aku saja, yang belum bisa bijak menerima perubahan rencana. Seharusnya tidak ada ayunan mood, tapi aku tidak bisa menyangkal, kejadian seperti ini, serupa ini, sering membuat mood ku beraroma negatif.
Bertemu orang tertentu
Pernah ada suatu masa. Aku yang tadinya lesu, menjadi semangat karena bertemu orang tertentu. Mood swing menuju kutub positif. Bagi setiap orang pasti berbeda. Bisa orang tua kita, kakak kita, adik kita, atau teman-teman shalihah. Aneh memang, tapi kenyataannya, sekedar bertemu orang tertentu, mood kita bisa lebih baik, dari yang baik menjadi lebih baik. Meski tak banyak kata saat bertemu. Sekedar momen sekejap bertemu, dan mood kita berayun riang, dalam aroma positif.
Sebuah hadiah, makanan, atau benda
Ada yang berkata, coklat bisa memperbaiki mood yang negatif karena hormon, PMS misalnya, bagi seorang wanita. Tapi bagiku, bukan cuma coklat. Mungkin ada benda lain, hadiah, atau apa yang bisa memperbaiki mood. Ada yang makanan memang, coklat, permen, memangnya anak kecil? Hehe. Ada juga sebuah hadiah simple, doa dari saudari misalnya, atau hadiah apa ya? Hadiah apapun. Kalau benda, aku sebenarnya takut ini termasuk jimat hehe. Ga lah ya. Misal ada yang mood-nya bisa positif ketika cuci mata melihat gamis-gamis cantik, atau merasa lebih baik karena ada pena dan secarik kertas kosong, dll.
Nasihat yang lembut
Saat dirimu marah, kecewa, atau perasaan negatif lain, mood-mu berantakan. Lalu nasihat itu datang, dengan lembut. Seperti obat pereda mood burukmu. Manusia, butuh dinasihati. Ada nasihat yang menyakitkan di dengar, meski mood kita baik. Tapi ada nasihat, yang begitu lembut terasa, meniupkan semilir angin, untuk yang bermood negatif. Lalu terjadilah mood swing.
Suara ibu
Bagimu, yang moodnya bisa naik dengan suara ibu. Sesekali sembunyi-sembunyi merekam suara ibu. Kemudian mendengarkannya lagi, setiap kali mood-mu buruk. Sedekat apapun aku dengan ayahku, suara ibu tetap lebih menenangkan, jika aku sedang ber-mood jelek, daripada mendengar suara ayah. Hehe. Suara ibu, suara khas itu, yang sudah terbiasa ditelinga kita sejak kita bayi, sampai kita menua bersamanya, ajaib!
Tulisan/buku yang menghibur
Membaca, bisa sebuah tulisan, atau buku. Yang menghibur. Bisa quotes, bisa saja, bisa kisah. Tapi membacanya bukan kita menjadi bosan, tapi kita seperti dislimur, dibuat lupa sejenak akan penyebab mood kita berantakan. Dan setelah membacanya, tanpa terasa mood kita sudah kembali normal. Tidak negatif seperti sebelumnya.
Gerak Aktif
Lari, jalan kaki, menendang sebuah bola, memukul bantal hehe. Kadang, mood perlu diayunkan ke positif dengan gerak aktif. Kenyataannya, apa yang kita lakukan, energi yang tersalur, selalu bisa mempengaruhi mood kita. Berdiam diri, hanya akan memperburuk mood yang sudah kusut. Pergilah, pergi, sejenak berdiri, berjalan, berlari. Ah, aku jadi teringat suatu malam, seorang kakak dan adik, sama-sama masih bocah, laki-laki, bermain kejar-kejaran. Aku juga.. rindu masa-masa, bisa bermain berkejaran. Nanti, mungkin nanti. Hehe.
Kalau kamu, apa yang memicu mood swing-mu?
***
Aku tidak tahu, apakah moodku sudah lebih baik ketika menulis ini. Aku.. hanya ingin mengingatkan diri lagi. Bahwa apapun, apapun alasannya, sesekali jangan pedulikan perasaan negatif itu. Mood itu temporary, kau sudah tahu sifatnya. Yang perlu kau lakukan, adalah membuat ayunan mood, dari negatif ke positif. Ada banyak cara, ada banyak jalan, lakukan salah satu. Belum berhasil? Lakukan lagi.
Aku teringat sebuah frase di buku JCPP, betapa shalat, adalah rehatnya Rasulullah dan para sahabat. Seperti pemberi energi.
Jika kamu masih berantakan moodnya, mungkin kau perlu mendirikan dua rakaat shalat sunnah, Bel. Atau meluangkan waktu membuka lembaran mulia itu, Quran. Biarkan shalat dan quran menghiburmu. Karena pembolak-balik hati adalah Allah, maka bukan alasan di atas, cobalah meminta pada Yang Maha Kuasa. Dia... Maha Perkasa, dapat dengan mudah mengembalikan mood menjadi positif. Ok?
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya