Follow Me

Friday, December 9, 2016

Alif, Lam, Mim

#blogwalking

Bismillah.

alif lam mim
Alhamdulillah pagi-pagi udah blogwalking banyak tempat, dapet banyak tulisan bergizi, meski ga semua di-reblog di sini hehe. Kali ini tulisan dari ketua komunitas NAK ID, Mas Shafiq, dalam blognya, di share ke grup wa.

Btw, aku ga akan banyak komen, tulisan aslinya bagus hehe^^ well done. Tinggal baca aja di link asli, aku kutip sebagian sebagai pemicu, stimulus? bener ga? Hehe.


Apa yang bisa diambil dari ayat ini? 
Bagi umat muslim, ini adalah orientasi dari Allah kepada kita. Itu sebabnya Allah menjadikannya ayat pertama di surah kedua. Artinya, ini sudah dilakukan sejak awal-awal kita membaca Quran. Orientasi seperti apa yang Allah inginkan? Bahwa ketika belajar memahami Quran, kita harus sadar bahwa kita tu gak tau apa-apa. We know nothing. Even if we do know something from it, it’s still nothing compared to what might be unrevealed now. Jadi ini attitude yang harus dimiliki setiap muslim dalam mempelajari Quran. Dan ini menjadi sangat penting dan sangat relevan sekarang. Why? Karena ada banyak dari kita, merasa sudah tau banyak, sudah mengkaji banyak, sudah merasa sangat paham tentang Quran, padahal yang dia tau hanya dari terjemahan. Termasuk isu-isu penistaan Quran yang masih hangat di Indonesia saat ini. Jangan pikir, hanya dari baca terjemahan, lalu kau bisa ambil kesimpulan sendiri. Kita perlu tadabbur, deep thinking, tentang apa yang Allah maksud dan Allah inginkan. Dan bahkan, setelah itupun, pada akhirnya, kita masih tidak tahu apa-apa. Ini attitude pertama dan pelajaran pertama bagi setiap muslim;
Bagi non muslim, atau tepat-tepat umat yahudi dan nasrani serta orang arab saat itu, ini adalah tamparan keras buat mereka. Kenapa? Jangan lupa bahwa Nabi kita itu ‘ummi, tidak bisa baca dan tulis. Tentu aneh donk orang yang gak bisa baca tulis tapi tau huruf alif lam mim. Lagian, kenapa bacanya alif lam mim, kenapa gak di baca “alam”? Itu aja udah bukti, bahwa tentu ini bukan bikinan Rasulullah saw. Karena kalo orang yang kenal huruf, pastilah orang yang bisa baca dan nulis. Sementara Rasulullah saw. Gak bisa baca tulis. Dan inget tadi, biasanya ketika orang bikin karya, pasti ada sedikit banyak niru dari karya orang lain. Tapi alif lam mim, tidak seorangpun di jazirah Arab pernah menggunakan gaya seperti itu. Jadi hanya dengan satu ayat alif lam mim saja, dalam benak orang-orang itu sudah tau, bahwa ini pasti bukan dari sekitar sini, bukan bikinan Rasulullah saw. dan bukan dari apapun yang pernah diajarkan orang tua mereka. Jadi ayat alif lam mim ini membuat otak mereka siap untuk bisa menerima ayat-ayat selanjutnya.
- Ahmad Shafiq, Alif Lam Mim [2:1]
***

Keren yaa... Allah knows, how to put every ayah in the quran special, how it means special, and it must be studied special. Apakabar? Lama ga belajar quran ya? Jadi rindu kajian QAF Bandung, QAF ID hehe.

Sampai jumpa lagi, jika diizinkan Allah tentunya.

Allahua'lam.

***

PS: Baca tulisan lengkapnya ya.. in syaa  Allah banyak manfaat dan ga nyesel.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya