Follow Me

Monday, December 12, 2016

Can't Help But Know

#fiksi

Bismillah.

kebun sayur
Dihadapanku, seolah ukhti tersenyum, sembari mengambil foto kesana kemari. Aku mengikutinya tanpa beban, karena berada di taman, selalu membuat tenang. Kawanku, dengan kameranya, dan aku yang mencukupkan menyimpan dalam memori image yang ditangkap mata.

"Aku mau memfoto semua, semua bunga, semuanya... bayam ini juga, sawi ini juga. Semua mau di foto", sahutnya saat aku berjalan mendahuluinya. Aku tersenyum, menghentikan langkahku, memperhatikan ia, yang asik dengan kameranya.

***

Kalau aku seorang ikhwan, melihat sahabatku yang cantik dan bersifat ceria, pasti naksir hehe. Pasti bisa dibuat ga bisa tidur, hanya karena memikirnya senyumnya hehe. Untunglah, alhamdulillah, Allah menakdirkanku sebagai sahabatnya, yang bisa menikmati tanpa takut dosa, senyum cerianya. Namanya Ceri, seperti nama buah. Uniknya, nama itu cocok sekali dengan sifatnya yang selalu ceria. Aku yang yang sering naik turun mood-nya, sering diwarnai dan dibuat ikut tersenyum, hanya karena melihat keceriannya.

Ceri dan aku duduk di sebuah bangku taman. Sejenak mengguyur dahaga, dan menyemil wafer coklat yang dibawa oleh kami.

"Aku pengen deh, jadi fotografer profesional, kaya....." ucap Ceri menyebut sebuah nama. Nama ikhwan.

Ceri memang menyebutnya dengan nada biasa. Dan berhenti di situ, tidak ada tambahan-tambahan lain. Tapi aku yang observan, yang belum pernah mendengar Ceri menyebut-nyebut nama laki-laki berkali-kali, mau tidak mau jadi tahu. Ceri sedang tertarik hati pada seorang laki-laki. Seorang fotografer profesional yang fokusnya pada sosial, mengabadikan foto orang dan aktivitas sosial. Bukan fotografer wedding, atau fotografer model. Tapi fotografer yang kerjanya keliling dari kota ke kota, menangkap wajah berbagai wajah dengan aktivitas mereka.

Aku tahu.. bisa jadi tebakanku salah. Tapi.. I can't help to know, from the tone she calls his name. Aku cuma bisa berdoa, semoga Allah.. berikan pasangan yang baik untuk Ceri. Pasangan hidup, yang kelak bisa membawa Ceri ke Surga-Nya.

***

"Tadi gimana jalan-jalan sorenya?" tanya suami tercintaku, yang akhir pekan ini masih sibuk dengan projek akhir tahun.

Aku tersenyum, kemudian menceritakan satu dua hal. Termasuk, bertanya tentang fotografer itu... berharap, kami bisa jadi comblang untuk Ceri.

The End.

***

PS: Aneh ya? Aku gatau, ini lesson learn-nya apa ya? hehe. Aku.. cuma ingin menulis, kadang tak perlu banyak curhat, atau kode. Kadang kita bisa begitu peka pada kondisi hati seorang sahabat, kepada siapa ia sedang tertarik/naksir. Meski ga pernah ngaku, somehow tahu, somehow... entahlah, semoga bukan prasangka yg salah hehe. Tapi kalau sahabatmu ga cerita, ga usah maksa. Doakan saja hehe. Gitu sih niatnya. Tapi karena takut gak sampai pesannya, aku tulis lagi. Maaf random hahaha. See you soon. Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya