Follow Me

Wednesday, December 21, 2016

Yang Merenggangkan

Bicara tentang hal-hal yang merenggangkan persahabatan atau pertemanan. Menurutmu apa saja? Kalau aku... berdasarkan pengalaman, dan sifatku, ada beberapa hal yang membuatku sadar-tidak sadar jadi menjauh, menjaga jarak jika ada salah satu kejadian di bawah ini:

1. Prasangka yang Tidak Ditanyakan langsung
Kalau prasangkanya cuma ada dalam pikiran, itu sih selesai ya. Ga akan ngaruh ke saya. Tapi kalau ia utarakan atau tanyakan ke orang lain, bukan malah croscek ke saya, ini  yang membuat saya memilih menjauh. Mungkin sebel, kesel dll. Dulu pernah aku cuekin, apalagi kalau temen itu biasa aja lah bukan yang dekat menurut kamusku. Tapi kalau dia sahabat yang banyak pengaruhnya di hidup kita? Saya praktekin tabayyun ke dia, apa bener kamu nanya ini tetang diriku ke org lain? Trus aku lanjutin dengan mellow, kalau tanya langsung, pasti aku jawab. Dan kalau aku jawab, pasti suasana ga akan keruh hehe.. Dan kalau sudah clear masalahnya, yaudah, in syaa Allah akan merapat lagi, meski pasti masih ada rasa segan atau kikuk. Need time, hehe.

2. Kebohongan

Ada yang bilang, trust itu adalah salah satu pondasi sebuah relasi/hubungan antarmanusia. Ketika trust itu hilang, maka hasilnya, pasti merenggang. Ini jadi muhasabah buat diriku sendiri sih, sepahit apapun, jangan bohong. Kalau misal belum bisa jujur, mending dengan lugas sampaikan, "Maaf aku belum bisa jawab". Semacam itu, jadi yang bersangkutan tahu.. kita butuh waktu untuk membuka diri.

3. Keterdiaman 

Komunikasi, penting banget. Kadang aku suka sedih sih, kalau tahu masalah temen/kabar gembira dari temen dari orang lain. Kaya... perasaan sedih aja, kok nggak ngasih tahu ya? Semacam itu.
Tapi ini bisa selesai sih ceritanya, kalau kita mau sedikit saja berbaik sangka. Mungkin dia.. sedang berjuang menyelesaikannya, dan ga semua orang bisa cerita tentang masalah hidupnya, kayak kamu bell, dulu, eh sekarang juga? Hihi.
Tapi ini bisa selesai sih ceritanya, kalau kita mau sedikit saja berbaik sangka. Mungkin ia sedang pusing mikirin hal ini itu, sibuk hehe. Mungkin ia mau kasih kejutan.. nanti kalau tanggalnya sudah pasti hehe. Aku masih menanti, kabar gembira dari seorang teman, yang sedang berproses. Yang prosesnya justru aku tahu dari orang lain. Hm... Semacam itu.

4. Iman
Ini sebenarnya yang intinya, yang bisa membuat poin 1-3 seolah hal kecil. Nyatanya.. tak bisa aku pungkiri, ketika imanku compang-camping, pasti banyak ukhuwah yang renggang. Karena ketika iman rendah, nasihat itu.. terasa menyakiti hehe. Kalau di puisinya ustadz Salim, bahkan sapaan bisa terasa menyakitkan.

Ketika iman kita satu suhu, sama-sama sedang naik, *meski gatau di level sama atau ga*. Semua masalah poin 1-3 itu.. bisa selesai dengan mudah. Bahan tentang kebohongan. Ga perlu marah karena dia jujur, cukup diamkan, doakan, jadi teman yang baik. Terbukti.. beberapa saat kemudian, ia akan mengaku bersalah dan berbohong. Selesai, ukhuwah tetap rapat, bahkan semakin erat.

***

Akhir-akhir ini aku beberapa kali dibuat mellow, dan lebay, tentang persahabatan, pertemanan, semacam itu. Ini membuatku ingat masa-masa aku remaja dulu. Aku pernah menulis di blog ini, kalau sakit hati karena teman itu... lebih sakit, ketimbang sakit hati karena cinta hehe. Rasanya itu masih berlaku sampai saat ini. Allah tahu... bahkan tentang sahabat aja, aku bisa nangis bombay. Jadi Allah jaga hatiku, agar ga ngurusin sakit hati karena hal lain.

kiasan ukhuwah favorit; rajutan
Dulu... dulu sekali, sebelum blog ini berjudul Better Word, blog ini berjudul Finding A Genuine Friends. Sebegitu kekeuhnya aku, untuk mendapatkan sahabat yang baik. Sekarang... sahabat yang baik alhamdulillah ada di sekitar, tinggal gimana caranya aku menjaga komunikasi, menjaga iman, agar ukhuwah tidak renggang. Tinggal gimana aku belajar menjadi sahabat yang baik juga, meski dengan berbagai kekurangan di diriku. Ah... kalian, ukhti-ukhti shalihah pasti lebih faham kekurangan dan keburukanku.

Maka... jangan tinggalkan aku karena kekurangan dan keburukanku. Temani aku, untuk berubah menjadi Bella yang lebih baik. Teruntuk kalian, yang namanya tidak bisa aku sebut satu-satu di sini.. Jazakumullahu khairan katsiraa.. Aku memang ga pandai berucap terima kasih, atau mengungkapkan sayangku pada kalian secara langsung. Dan ga bisa juga.. nge share tulisan ini, trus nge tag kalian. Tapi... semoga Allah yang membalas kebaikan kalian, semoga Allah meyakinkan kalian, bahwa keberadaan kalian di hidupku, maknanya sangat dalam.

Panjang ya? Hihihi.

***

Aku akhiri dengan pertanyaan. Kalau kamu? Apa yang biasanya membuatmu menjauh/merenggang dari seorang teman?

Allahua'lam.

***

PS: Bicara tentang bohong, aku jadi inget ceramah ustadz NAK, tentang cara menangani anak yang berbohong. Kata ustadz NAK, anak-anak itu masih pure, bersih. Kalau ia berbohong, itu karena ia melihat kebohongan sebagai jalan terlepas dari amarah ibu/ayah. Jadi kalau kita diemin aja, nanti dia akan ngaku sendiri. Bentar yaa.. ini link-nya. Itu versi ilustrasi, kalau mau liat yg asli, ekspresi ustadz nouman, searching sendiri ya.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya