#random #gakpenting
Bismillah.
kali ini dari pexels |
Suatu hari seorang ibu di hadapanku bertanya, yang bener penulisannya gimana? Double L bu, yang lainnya ga ada yang double. Lalu aku menambahkan, "Gapapa lah bu, kalau salah sedikit." Ibunya kemudian menjawab, "Harus bener atuh neng, kalau nama mah."
Suatu hari yang lain, di sebuah list, seseorang menulis namaku Bela, karena aku masih merasa tersentuh akan kata-kata ibu di paragraf di atas. Aku akhirnya meralat, menulis ulang. Pagi ini... Kejadiannya terjadi, lagi, diupdate listnya, namaku masih Bela dan bukan Bella. Aku?
Aku menghela nafasdesah pelan. Gatau. Males meralat, karena artinya aku harus muncul di grup tersebut. Tapi di satu sisi, aku ingin ganti. Di lain sisi, aku bilang, cuek aja lah Bell. Kaya biasa.
***
Suatu hari yang lain, di sebuah list, seseorang menulis namaku Bela, karena aku masih merasa tersentuh akan kata-kata ibu di paragraf di atas. Aku akhirnya meralat, menulis ulang. Pagi ini... Kejadiannya terjadi, lagi, diupdate listnya, namaku masih Bela dan bukan Bella. Aku?
Aku menghela nafasdesah pelan. Gatau. Males meralat, karena artinya aku harus muncul di grup tersebut. Tapi di satu sisi, aku ingin ganti. Di lain sisi, aku bilang, cuek aja lah Bell. Kaya biasa.
***
Bicara tentang ejaan nama, mengingatkanku pada sisi lain. Ada yang kaya diriku, kadang merasa 'risih' kalau ada yang salah mengeja namaku. Tapi.. ada juga orang yang lebih suka menyebut namanya dengan ejaan yang berbeda dengan nama aslinya. Kebanyakan untuk membedakan sih, karena ada beberapa orang dengan nama yang sama. Contohnya Melyana, yang suka dengan Anna, ketimbang Ana. Bener ga na? Hehe. Atau teh Rahmi Yuwan, yang suka dengan ejaan Ammy, ketimbang Ami.
Lalu.. aku dibuat kepikiran. Ini baru nama-nama bahasa Indonesia ya. Kalau kita bertemu dengan orang asing, pasti akan lebih sulit menghafal ejaan yang benar dari nama mereka. Terus baiknya sikap kita gimana? Memaklumi kalau ada yg salah, atau membenarkan?
***
Mungkin harus seimbang hehe, jangan terlalu sering membenarkan juga. Lihat situasi dan kondisi, kalau untuk hal-hal penting, misalnya mengisi formulir, dan teman kita mau bantu ngisiin, ini harus bener ejaannya. hehe. Kalau untuk hal-hal remeh, yaudah sih, cuek aja.
Trus aku mikir lagi.. ini baru ejaan ya, belum pengucapan. Kan ada tuh, nama-nama yang kita ga tahu cara ngelafalinnya. Contohnya? Biasanya nama orang luar negri sih, kaya Yasmin Mogahed, bacanya gimana coba? Mujahid ternyata.. hehe. Ini aku tahu dari seorang teteh yang pernah dengerin langsung ceramah beliau waktu di Malaysia beberapa tahun yang lalu.
Jadi aku bersyukur banget, namaku cuma sering salah ejaan, tapi hampir ga pernah salah pelafalannya.
Maaf ya remah-remeh banget topiknya hehe. Tapi pengen nulis aja, kasihan kan udah ditulis kalau ga di publish hehe.
Bye^^
Allahua'lam.
***
PS: Maaf, kalau ada yang ga berkenan dijadikan contoh.. bilang ya, japri atau komen di sini, nanti aku hapus deh hehe.
No comments:
Post a Comment
ditunggu komentarnya