Follow Me

Thursday, December 15, 2016

Learning; How To Handle Uncontrollable Situation

#blogwalking
 
Bismillah.

Sebelumnya, minta maaf, kalau judulnya lebay, kaya judul apa ya? Kaya judul karya ilmiah wkwkwk.

Kalau misal kamu udah buat rencana A, tapi ternyata ditengah jalan, ada hambatan, dan harus ganti rencana atau bener-bener ga kelaksana, gimana caramu mengatasinya?

till Z
Sometime, kalau kita terbiasa menjalani hidup dengan rencana, tapi suatu ketika kita dihadapkan dengan kondisi tidak bisa memutuskan bagaimana rencana kita selanjutnya, apa yang akan kamu lakukan?
“Bakal kepikiran terus sih. Tapi yaudah let it flow, berdoa sama Allah, semoga diberi petunjuk untuk memilih pada kehendak terbaik-Nya”
Sometime, kalau kita punya karakter dan tipe pembelajar yang teoritis. Memahami segala hal sebelum praktik. Tapi tetiba kenyataan menuntut kita untuk praktik tanpa kita tahu bagaimana aturan dan cara kerjanya, gimana rasanya?
“Shocked banget pasti, bingung pusing, rasanya pengen tenggelam. Tapi yaudah nyoba belajar sambil praktik, meski butuh penyesuaian dalam waktu yang tidak sebentar. Gak ada pilihan lagi”
Sometime, kalau kita memiliki karakter dengan work situation yang moody dan spontan, namun keadaan kita memaksa untuk harus melakukan sesuatu yang rutin, gimana rasanya?

“Sometime underpressure sih, tapi yaudah jalani aja. In syaa Allah ini adalah bagian dari proses pendidikan”
- Ummu Kiram, dalam tulisannya Let It Flow
***


Aku masih belajar kalau ngatasin yang namanya perubahan rencana. Paling sering, jadi bad mood, trus mewek wkwkwk. Dasar cengeng!

Tapi pernah juga, waktu lagi tenang/lapang dada, bisa berpikir jernih untuk buat rencana B. Sering juga, ngelakuin hal-hal spontan, dan alhamdulillah, banyak hikmahnya. Termasuk kemarin #curcol, awalnya dari Cisitu niat ke salman jalan kaki, tapi gatau kenapa aku sms teman, dan dia di perpus ITB, jadilah mampir ke sana. Malah nemenin temenku ngerjain tugas, dan seneng.. bisa ngobrol dan tukar pikiran tentang banyak hal.

Atau pernah.. pergantian rencana, waktu ternyata ustadz NAK ga jadi ke Istiqlal. Sebenernya sediih.. tapi ternyata khairan, untuk kebaikan. Aku malemnya jadi fokus doa untuk aksi 411, sama besoknya jalan-jalan berempat sama ukhtunna shalihaat, yang sudah hampir setahun ga menyambung silaturahim, nyambung sih, tapi renggang.

Susah memang, ga mudah, menerima kalau rencana kita tidak terlaksana. Tapi bisa kan? Bisa.. menghandle situasi itu.. awalnya harus menerima dulu, lapang dada, terus ingat-ingat lagi, kalau manusia emang cuma bisa berencana dan Allah yang menentukan.

Susah memang, ga mudah, menerima kalau rencana kita tidak terlaksana. Tapi bisa kan? Bisa lah ya.. ngehandle situasi.. berpikiran jernih, menyusun plan B, then pray to Allah. Berdoa, agar ditunjukkan, pilihan/rencana yang benar, yang produktif, yang nantinya banyak hikmah.

Aku masih belajar, masih sering bad mood aja, uring-uringan, nangis, curhat ga jelas hehe. Masih belajar, masih harus diingatkan, untuk menjaga prasangka baik pada Allah, dan pada manusia. Masih belajar, masih....

Kalau kamu, ngalamin semacam itu, rencana gagal/ga kelaksana, gimana? Apa yang kamu lakukan agar bisa terhandle situasinya? Komentar, atau nulis di blogmu ya. Hihihi. Ini bisa jadi tema 30DWC (30 days writing challanges).

Zai jian!

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya