Follow Me

Thursday, December 1, 2016

Sarang Burung di Pojok Atas

Bismillah.

Sebelumnya, saya minta maaf, karena tidak bisa membuat judul yang ciamik untuk postingan ini. ^^

burung walet
Perjalanan menuju suatu ruangan, naik tangga, berhenti untuk menenangkan jantung dag dig dug. Tanpa sengaja melihat sarang burung walet di ujung atap yang tak teraba oleh mata, kalau ga teliti. Agak nyempil hehe.

Awalnya satu burung, belum nyadar itu burung apa. Lalu satu lagi terbang dan bersarang. Itu burung walet. Setengah ga percaya. Tapi bentuknya persis seperti bentuk yg tergambar pada kemasan agar-agar bubuk yg terkenal itu.

Aku ga tau itu beneran burung walet apa ga. Tapi seingat mataku saat burung itu trrbang lalu hinggap. Iya. Itu. Lalu aku teringat banyak hal, mungkin nanti sore/malam aku tulis di blog (:
- kutipan dari instagram saya


Bukan mau promosi ig, hehe jadi ga usah dicari, isinya banyak yang ga penting, jarang update juga, buat gara-gara ada satu sahabat yang ingin saya follow ig-nya.

***

Sebenernya pas lihat sarang burung dipojokan dinding atas itu... aku dibuat merasa terhibur. Apalagi ketika yang tadinya satu, disusul satu burung lagi, meski aku sendiri, aku seolah diingatkan 'aku tidak pernah sendiri'. Iyalah.. ga pernah, kan selalu ada Allah. Ya kan?

Setelah perasaan terhibur aku teringat banyak hal.... teringat cover kemasan agar-agar hehe. Trus keinget udah lama ga masak agar-agar sendiri, makannya juga udah lama hehe. Keinget hadits atau apa ya... tentang burung yang ga pernah 'khawatir', pergi dalam keadaan perut kosong, pulang ke sarangnya dalam keadaan perut isi. Seolah Allah sedang mengingatkanku, ga usah khawatir, naik aja satu lantai lagi, penuhi janji bertemu dengan seseorang.

Aku juga teringat salah satu ayat di Al Mulk, tentang kemampuan terbang burung-burung... siapa yang menahannya di udara sehingga mereka tidak jatuh? Padahal sering lihat burung-burung kecil (burung gereja bukan namanya?) di selasar labtek 8 atau labtek 7, tapi mereka ga terbang, lompat-lompat, cari serpihan makanan. Tapi baru pernah lihat burung terbang kembali ke sarangnya. Kejadiannya sekejap, tapi kekagumannya ga berhenti sampai sekarang, bentuknya cantik, dari bawah, trus masuk ke sarang.

sumber: fp Mata' Salman ITB
Aku sebenernya mikirnya, sarang itu kecil banget, cuma buat satu burung, ternyata bisa buat dua hehe. Trus jadi keinget obrolan-obrolan kemarin-kemarin dengan para ukhti sholihah sesama single, tentang banyak hal, tentang sudah masanya. Kok jadi ke sini? hehe.

***

Kejadian itu... melihat sarang itu.. sejujurnya membuatku merasa kecil. Betapa Allah begitu bermurah hati padaku yang hina dan lemah. Bahkan Allah mengiingatkanku dengan salah satu tanda-Nya, meski sering aku abaikan ayat-Nya TT Merasa tersentuh... malu.. tapi bukan malu yg demotivasi. Malu.. ingin berubah menjadi hamba yang lebih baik, muslimah yang lebih baik.. Aamiin.

Kita boleh malu, boleh merasa bersalah, atas kesalahan kita pada Allah yang tidak pernah bosan memberi nikmat. Tapi jangan putus asa ya.. untukku, untukmu, untuk siapa pun.

Everyone has their own speed, as long as you're at the right track, that's okay* -kirei

Sampai jumpa lagi, jika diizinkan Allah tentunya.

Allahua'lam.

No comments:

Post a Comment

ditunggu komentarnya