Aku sebenarnya tidak tahu
Untuk siapa
Kau tulis sajak itu
Aku sebenarnya tidak tahu
Untuk siapa
Kau menyalin kutipan itu
Aku sebenarnya tidak tahu
Untuk siapa
Kau memposting tulisan itu
The Wannabe: She wants to be a writer but doesn’t actually want to do any of the work. So she hangs out with writers and talks the talk instead.
But there's this one type,
The Missing: They registered to join, came once or twice, then they disappeared into the dark.
Also this one,
The My Job Is Done: "I'm no longer the administrator, I'm just a regular member now. My role isn't important and my writing still bad. Nothing to do here. No goodbyes." *puffed into smoke #SAVEAKSARA
- status Syifa, teman seunit di AksaraReaksiku membaca itu? Terbatuk, ahhahaha. Kesindir habis. Artinya dah lumayan ngerti lah ya? Aku mungkin termasuk yang terakhir, mungkin kedua juga haha. Tapi jelas bukan yang pertama.
logo aksara (aslinya hitam putih, tapi semenjak jaman Kang Eko jadi berubah merah putih) |
dari fanpage Masjid Salman ITB |
“Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar” (QS. Al Imran [3]: 146)
doa di salah satu dzikr alma'tsurat |
a place, a reminder, a lot memories |
Gaes, jadi gini. Saya lagi berusaha untuk bikin otot membaca saya kian six-pack. Jadi bikin cem blog "perjalanan baca" gitu. Namanya Nukil Buku (medium.com/nukilbuku)
Maksudnya gimana? Jadi, misal saya baca dalam seminggu 10 halaman buku "Kambing Jantan"-nya Raditya Dika, kemudian saya bikin tulisan berupa apa yang saya dapet dari buku tersebut. Bukan resume sebuku juga, cukup tulisan simpel aja tentang kesan dari 'perjalanan membaca' kita.
Apakah nanti bakal selesai baca bukunya atau nggak, nggak masalah. Yang penting ada ilmu dulu yang keiket. (Untuk sementara, hehe). Pokoknya, seminggu setor review.
Yang mau ikut, ayo banget! Lumayan, menumbuhkan dikit-dikit lhaa, jiwa literasi yang selama ini teronggok. Hehe
Saya sudah bikin tiga tulisan. Sila simak di tautannya!
- Pengumuman dan ajakan Teh Tristi***
Kita memang tidak bisa menghentikan kecemasan kita sama sekali, tapi kita bisa mengendalikan dan mengelolanya. Alih-alih kita berusaha untuk menghentikan atau mengabaikannya, kita bisa identifikasi kecemasan kita sebagai suatu cara untuk memperbaiki hidup kita, cara berpikir dan cara bertindak kita.Kalau esok pagi kita bangun pagi dan merasa cemas, bersyukurlah masih ada yang bisa dipikirkan dan dicemaskan. Berarti masih ada kesempatan buat kita untuk memperbaiki diri dan berbuat lebih banyak lagi. Bahkan orang-orang yang lebih sukses dan lebih kaya daripada kita jauh lebih banyak kecemasannya daripada kita. Jadi, jangan terlalu khawatir. Khawatir secukupnya saja. Sisanya gunakan waktu untuk bekerja secara produktif dan berdoa.
- Dosen IF ITB, Pak Wikan Danar Sunindyo, dalam status media sosial-nya
reading list; book/blog you want to read |
SemangKA! |
undefined feeling i wish you didn't feel |
Saya suka sekali falsafah gunung.
anggap saja hanya awan yang berseliweran
Pernah melihat suatu ilustrasi, jika ingin konsentrasi, bayangkan diri sendiri seperti gunung yang kokoh. Jika ada distraksi, anggaplah mereka hanyalah awan-awan yang berseliweran. Sedangkan dirimu tetap kokoh di tempat.
- Teh Tristi, dalam tulisannya 'rawaasiya'.
Namun, saya belajar, dengan mengusahakan patok-patok diri untuk alasan yang baik, maka semuanya akan menyesuaikan.
- masih dari tulisan yang sama, barakallahu fik
just stop! freeze! |
Selanjutnya, yang terjadi adalah aneka pertanyaan hadir bersempalan dalam benak. Banyaknya yang nggak penting. Kalau gini gimana. Kalau gitu gimana.
Terus jadi kebanyakan mikir.
Terus mikir, Kapan gue aksinya?
Terus merasa bersalah karena nggak aksi-aksi.
Malah mikir lagi, gimana caranya supaya nggak banyak mikir. Astagfirullah.
- Teh Tristi, dalam salah satu postingan di tumblr-nya
move on |
Jangan Jadi Bebek |
mimpi, bunga tidur |
error? then fix it! |
Tapi bukan itu garis besarnya yang saya ingin tekankan disini adalah, kita semua punya kesalahan masing-masing, tapi punya cukup keberanian untuk mengakui kekurangan kita dan kesalahan kita kepada orang lain.
- dalam tulisan I make mistaeks. I learn from it. How I change.
And that’s how our ancestor made mistake. His first mistake.Lalu apa yang dilakukan Adam? Apakah dia menyalahkan orang lain? Tidak. Ia menyalahkan dirinya karena ia menuruti langkah syaitan.Dalam suatu keterangan, Adam sangat sangat sangat menyesal atas perbuatannya.
- tentang Adam, masih dari tulisan yg sama
CurHat: Curahan Hati |
Setiap orang, terutama introvert, pastinya pernah berada pada suatu titik dimana mereka harus mengeluarkan apa yang ada di pikirannya. Meluruskan benang rumit yang ada dibenakknya agar dapat kembali memintal benang kehidupan dengan baik dan benar.
Hal tersebut dapat dilakukan lewat berbagai macam cara. Yang paling utama tentunya adalah bercerita kepada Yang Maha Segalanya. Yang diutamakan selanjutnya adalah menulis. Menulis itu… sebuah alternatif untuk menghindari lisan yang sulit dikontrol dari mengeluh kepada manusia (wanita pasti lebih tahu bagaimana rasanya)
- Bellarcias, dalam tulisannya "Jangan Sampai Lisan Ikut Meledak"***
Al Quran |
let 'em read your thought through what you write |
“If no one heard your thoughts, let ‘em read yours” - quotes
love story, between you and Allah |
"Your life is nothing more than a love story. Between you and God. Nothing more. Every person, every experience, every gift, every loss, every pain is sent to your path for one reason and one reason only: to bring you back to him."
- Yasmin Mogahed***
Agar tulisanmu terarah dan bisa selesai, kamu harus punya tujuan jelas tentang: apa yang akan kamu tulis, gimana isinya, dan akhir kisahnya. Memiliki tujuan saat menulis akan membantu dan memandumu saat menulis, mencegah tulisanmu meluber ke mana-mana. Memiliki tujuan saat menulis juga akan menghindarkanmu dari menulis hal-hal yang kurang atau tidak relevan dengan tulisan yg sedang ditulis.
- dari blogdivapress
Outline adalah kerangka dari tulisan kita. Jika diibaratkan naskah adalah tubuh manusia, maka outline adalah kerangka tulangnya. Kerangka ini menjelaskan secara singkat bagian apa berisi tentang apa saja, juga urutan penempatannya sehingga seluruh bagian urut dan padu.
- masih dari tulisan yg sama
if you don't have one, just do self-editing |
* Apa saja yang perlu diperhatikan kala menyunting tulisan?
- Kejujuran (integritas).
Penulis dilarang menyampaikan kebohongan (hoax), memelintir fakta, menyesatkan pembaca atas sesuatu. Meski wajar bila penulis punya sudut pandang (perspektif) lain terhadap suatu subjek dan hal itu membuat tulisannya berbeda atau bertentangan dengan tulisan/penulis lain, tapi itu tidak bisa dijadikan alasan untuk menyampaikan kebohongan. Perpektif lain mestinya memberi pengayaan terhadap suatu fakta, agar melahirkan pemahaman yang lebih utuh pada pembaca.Selama integritas penulis terjaga dan berani bertanggung jawab, penulis boleh mengungkapkannya.
- Kejernihan menyampaikan gagasan.
Kejernihan menuturkan gagasan dipengaruhi oleh beberapa hal, di antaranya ialahkeringkasan (tidak bertele-tele, langsung), kepaduan tulisan (koherensi) sehingga menghasilkan tulisan yang utuh, tidak jomplang, konsistensi, kejujuran, dan sebisa mungkin bersih dari kesalahan menulis (baik salah tulis atau tanda baca).
- Menyampaikan gagasan secara halus dan persuasif.
Kemampuan ini dipengaruhi oleh kepekaan terhadap bahasa dan kata. Penulis mesti awas pada efek bahasa, dan kemungkinan penerimaan pembaca terhadap cara ungkap yang disampaikannya. Tulisan mempengaruhi orang. Pilihan kata (diksi) punya efek dan makna tertentu. Tulisan bisa menyejukkan dan memanaskan pembaca. Tulisan akan sia-sia bila efeknya malah menggagalkan misi penulis yang sebenarnya.
- Anwar Holid, dalam Mengamplas Tulisan
jam malam 23.15 |
Apakah dengan membatasi jam berkegiatan paling malam jam 23.00 maka persoalan selesai? Dengan dimajukan menjadi paling malam jam 21.00 maka persoalan selesai? Jam 19.00, selesai? Jam 18.00? 17.00? Tidak! Begal tetap ada!
- Mentri SosPol Kabinet KM ITB 2016, dalam tulisannya di campuspedia***
there will always be a way out |
make it beauty, kamu BISA! SemangKA! |
Love and romance are what surrounds the marriage to make ease in hard times, laughter in the midst of stress, passion at the most ironic times.But it’s depth, the meaning of love, and even romance, should be given so much more depth and value. Hollywood romance doesn’t even come close to this kind of beauty.Love is worth the struggle, and the struggle is beautiful.
- Meutia Halida, A Beatiful Struggle***
bukan seribu bintang
atau benderang bulan
juga hangat sang surya
Allahua'lam.
bukan
aku hanya ingin
setetes embun
atau rintik gerimis
atau deras hujan
dan biarlah kelabu dulu
dan biarlah gelap dulu
tak apa
tak apa
karena bukan
seribu bintang,
benderang bulan,
hangat sang surya
tapi setetes air
penyejuk hati
kala dahaga
tak lagi tertahan
dan tandus
terlalu lama menggersang
Inilah Rasulullah ﷺ yang mencontohkan pada kita bahwa ungkapan syukur itu bukan hanya dalam kata-kata, melainkan juga perbuatan mesra. “Ya Rasulallah, apakah kau mencium anak-anak kecil itu dan bercanda bersama mereka?”, tanya Al Aqra’ ibn Habis, pemuka Bani Tamim ketika menghadap beliau yang sedang direriung oleh cucu-cucu Baginda.
“Mereka adalah wewangian surga, yang Allah karuniakan pada kita di dunia”, jawab beliau ﷺ sembari tersenyum.
- Salim A. Fillah, Ayah
Bekerja adalah ibadah. Dan di antara makna itu, bekerja berarti menyempurnakan pengharapan kepada Allah.
Bekerja adalah ibadah. Dan diantara makna itu, bekerja adalah menata niat untuk menjadi jalan rizqi bagi diri dan sebanyak mungkin orang lain.
Bekerja itu ibadah. Maka diantara maknanya adalah bahwa dalam payahnya ada rasa nikmat, dalam lelahnya ada rasa lezat.
- Salim A. Fillah, Bekerja
Stressor pada manusia milik segala umur, selalu menghadang setiap saat dan meruntuhkan jiwa kita tidak tahan banting. Jiwa tdk tahan banting terbentuk karena hidup kelewat mulus tanpa pernah merasakan kecewa, cemas, sedih atau putus asa. Itu sebab mengapa eloknya dalam bertumbuh kembang setiap anak hendaknya dibiarkan merasakan stessor, agar setelah dewasa jiwanya tergembleng tahan banting. _Dr. Hendrawan Nadesul_ dlm buku Writing For Therapy (Naning Pranoto)
- dikutip dari status seorang ukhti di sosmednya
wish this rain makes the earth come back to its life |
what reason? |
Aku sebenarnya tidak tahu
Untuk siapa
Kau tulis sajak itu
Aku sebenarnya tidak tahu
Untuk siapa
Kau menyalin kutipan itu
Aku sebenarnya tidak tahu
Untuk siapa
Kau memposting tulisan itu
4 November 2016, perjuangan muslim di Indonesia |